Sekarang ini, seiring dengan kemajuan teknologi dan makin maraknya peredaran gadget dengan segala merek dan bentuk, saya melihat kepedulian seseorang terhadap sesuatu yang ada disekitarnya menjadi berkurang. Banyak orang yang yang menjadi autis, pura - pura autis dan sengaja mengautiskan diri begitulah saya menyebutnya.
Ntahlah saya merasa gerah sekali melihat orang yang terus2an BBM, chating dsb disaat orang lain sedang membicarakan sesuatu hal dan ada sangkut pautnya dengan dirinya, y sebut saja pas meeting lah. Sepenting apakah kita harus menekan tombol keypad itu terus2an dibandingkan dengan sejenak merespect pembicaraan orang yang sedang berbicara. OK lah klo memang tipe orang multitasking,tapi menurut saya multitasking itu adalah cara untuk mengontrol / mamanage ke diri kita sendiri sedangkan cara kita menghargai orang yang berbicara ya dengan memperhatikan (meskipun mungkin ada beberapa orang yang bisa mendengarkan disambi dengan apa kek masak, nyanyi, joget dsb).
Dan sayapun masih toleran klo hanya sekali dua kali mengalihkan pandangan ke gadget tersebut, menekan-nekan keypad trus beralih fokus lagi ke pembicaraan. tapiiiii klo udah yang matanya trus molototin gadget, teken2 terus keypad dan sekali - kali hanya mengalihkan pandangan ke pembicaraan,,kebalik pak bu..!!!
Kadang kita suka menyepelekan hal-hal kecil, ogah menyentuhnya, mengeluh melakukan hal-hal kecil dan akhirnya luput dari pengawasan kita. Hal kecil memang terlihat dan terkesan kecil, tapiiiii banyak hal besar terjadi karena hal-hal kecil.
Banyak orang yang terkesan diam, cuek,pura-pura gak denger dan bener2 gak menggubris klo memang bukan urusan dia ato gak ada hubungannya dengan dia. Tapi buat saya hal seperti ini sangat aneh. Ya misal saja, kita tanya "ada yang tau rumah Andi nggak" dan pertanyaan itu bersifat general tidak dikhususkan ke orang tertentu. Meskipun ada di antara orang disitu yang tau jawabannya yang sering saya alami adalah orang tsb lebih memilih diam,pura-pura gak denger dan menunggu sampai dengan pertanyaan itu spesifik terdeliver ke dia. Ok lah, memposisikan sesuatu sesuai dengan tempatnya memang bagus, tidak menjawab hal yang tidak menjadi wewenangnya memang betul tapiiii masa untuk hal yang general gitu juga harus diperlakukan seperti itu.
*ini hanya sekedar opini untuk pembelajaran buat saya juga.